Senin, 26 Maret 2012

Kekayaan Jakarta adalah Sumber Kekayaan Singapura


Indonesia mengundang
sepuluh negara di dunia terkait
konferensi internasional restorasi
hutan atau penghutanan kembali
ekosistem hutan. Dan salah satu
negara yang diundang adalah
Singapura yang menyisakan hutan
alam seluas sekitar 3.043 hektar.
“Konferensi ini akan dihadiri lebih
dari 300 peserta dari 10 negara, USA,
Philippines, Indonesia, Britain,
Australia, Costa Rica, Germany,
Nigeria, Sri Lanka, dan Singapore,”
kata Kepala Pusat Humas
Kementerian Kehutanan Masyhud.
Sebagaimana dilaporkan oleh detik
news.com.
Mengapa Singapura? Ada banyak
persoalan dan pertanyaan mengapa
singapura diikutsertakan dalam
konferensi internasional restorasi
hutan tersebut, mengingat luas
negara itu sekitar 710.2 km2 dan
hanya 23% daratannya terdiri dari
hutan, utamanya di daerah Bukit
Timah Nature Reserve. http://
www.channelnewsasia.com/stories/
afp_asiapacific_business/
view/1041699/1/.html
Sejak kapan Singapura punya hutan
kayu yang lebat dan bisa ditebang
dan diekspor dan mendatangkan
kekayaan yang berlimpah? Sehingga
layak dicantumkan dalam konferensi
tersebut?
Pejabat kita nampaknya lupa kalau
Singapura punya saham dalam
hilangnya ratusan jutaan hektar
hutan tropis di Sumatera dan
Kalimantan. Bukankah yang selama
ini membeli kayu dari dua wilayah
itu dengan murah meriah dan
seringkali secara ilegal — lalu
mengolahnya dan menjualnya
kembali ke Indonesia dengan harga
lebih mahal — adalah perusahaan
dari Singapura? Bukankah dari lahan
hutan yang gundul itu kini tumbuh
juta hektar lahan perkebunan sawit
milik taipan-taipan kaya Indonesia
Singapura?
Bahkan karena rahman dan
rahimnya nyonya dan tuan di
Jakarta, Singapura boleh saja
berbangga diri. Sebab World Trade
Organization merekam jejak jahat
mereka. Dalam sebuah laporan
bertajuk “World Trade Report 2010:
Trade in natural resources”, lembaga
dunia itu mengeluarkan data yang
intinya menyebutkan Singapura
berada di posisi 15 besar negara
pengekspor sumber daya alam.
Ranking persisnya di posisi 14.
Prestasi besar sekaligus
menakjubkan bila mengingat di
peringkat 15 itu nama Indonesia —
yang notabene wilayahnya jauh lebih
luas dan kaya sumber daya alam —
sama sekali tak tercantum. Dalam
laporan itu, WTO menggolongkan
ekspor kayu sebagai salah satu
komponen sumber daya alam. http://
www.wto.org/english/res_e/
booksp_e/anrep_e/
world_trade_report10_e.pdf
Singapura memang patut berterima
kasih kepada Jakarta, selain negeri
Lee Kuan Yew itu memang toilet
uang haram koruptor Indonesia,
juga lantaran nyonya-nyonya dan
tuan-tuan di Jakarta yang ramah-
ramah menjadi tiang penyangga
ekonomi mereka, sementara rakyat
di Republik ini hidup dalam kurang
gizi dan termiskinkan.

[red/detikonline] mgu. 11/09/2011,
Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar